Minggu, 11 Mei 2014

Tanggung Jawab Sosial Perusahaan / Corporate Social Responsibility (CSR)

      Tanggung jawab sosial perusahaan atau Corporate Social Responsibility (CSR) merupakan sebuah konsep dimana perusahaan mengintegrasikan kepedulian sosial dan lingkungan dalam operasi bisnis mereka dan dalam interaksi mereka dengan para pemangku kepentingan secara sukarela (European Commision, 2011).
  
     Corporate Social Responsibility atau CSR adalah mekanisme bagi suatu organisasi atau perusahaan untuk sukarela mengintegrasikan perhatian terhadap lingkungan maupun sosial ke dalam operasinya dan interaksinya dengan stakeholders, yang melebihi tanggung jawab perusahaan di bidang hukum (Darwin, 2004). Hackson and Milne (1996) juga menyatakan bahwa Corporate Social Responsibility merupakan proses pengkomunikasian dampak sosial dan lingkungan dari kegiatan ekonomi perusahaan atau organisasi terhadap kelompok khusus yang berkepentingan dan terhadap masyarakat secara keseluruhan.
 
         Di Indonesia, kewajiban melakukan tanggung jawab sosial perusahaan sudah tercatat di UU No. 40 tahun 2007 pasal 74 tentang Perseroan Terbatas (UU PT) dan Undang-Undang No. 25 tahun 2007 pasal 15(b) dan pasal 16 (d) tentang Penanaman Modal (UU PM) yaitu :

      “Setiap perseroan atau penanam modal diwajibkan untuk melakukan sebuah upaya pelaksanaan tanggung jawab sosial perusahaan yang telah dianggarkan dan diperhitungkan sebagai biaya Perseroan. Kebijakan ini juga mengatur sanksi bagi perusahaan yang tidak menjalankan kewajiban tersebut” 

      Tanggung jawab sosial perusahaan terhadap lingkungan merupakan hal yang penting bagi setiap perusahaan untuk dapat mengatur, mengolah dan mempergunakan lingkungan sebaik-baiknya untuk tidak hanya menguntungkan dan meningkatan efisiensi bisnis setiap perusahaan, namun juga bagi lingkungan dan dampak sosial di masa yang akan datang.

       Beberapa aspek yang biasanya menjadi tanggung jawab social perusahaan antara lain :
Pelayanan sosial
Pendidikan
Kesehatan
Kedaruratan
Lingkungan
Ekonomi Produktif
Seni, Olahraga dan Pariwisata
Pembangunan prasarana perumahan



         Kita pernah mendengar bahwa beberapa perusahaan (baik swasta maupun BUMN) mengadakan program lingkungan, baik itu pengadaan sanitasi, pengadaan air bersih ataupun gerakan penghijauan. Itu semua merupakan contoh kegiatan tanggung jawab sosial perusahaan terhadap konsumen dan lingkungan.

Benturan dengan kepentingan masyarakat
Setiap perusahaan mempunyai bermacam-macam benturan yang mereka alami baik itu tingkatan kecil, sedang, hingga ke tingkat yang tinggi. Setiap kali suatu perusahaan berproduksi selalu menghasilkan produk yang diinginkan sesuai dengan keinginan pasar namun di balik itu semua suatu perusahaan juga memproduksi limbah pencemaran dan polusi yang merugikan masyarakat sekitar seperti polusi udara , air ,limbah , suara bahkan mental kejiwaan masyarakat dapat terganggu.
        Klasifikasi Aspek Pendorong Tanggung Jawab Sosial          
          1. Dorongan dari pihak luar ( lingkungan masyarakat )
          2. Dorongan dari dalam bisnis itu sendiri ( sisi humanisme pebisnis yang melibatkan rasa,

              karsa, dan karya yang ikut mendorong diciptakannya etika bisnis yang baik dan jujur

Dorongan Tanggung Jawab Sosial
         Klasifikasi masalah sosial yang mendorong pelaksanaan tanggung jawab sosial pada sebuah bisnis sebagai berikut :

1. Penerapan Manajemen Orientasi Kemanusiaan
    Kegiatan intern yang muncul bersifat sangat kaku , keras , zakeliyk ( saklek ) ,birokratik, dan otoriter. Hubungan yang kurang manusiawipun kerap terjadi antara perusahaan dengan pihak luar ( pelanggan , masyarakat umum )

Manfaat Penerapan Manajemen Orientasi Kemanusiaan
a. Peningkatan moral kerja karyawan yang berakibat membaiknya semangat dan produktivitas 
    kerja.
b. Adanya partisipasi bawahan dan timbulnya rasa ikut memiliki sehingga tercipta kondisi 
    manajemen partisipatif.
c. Penurunan absen karyawan yang disebabkan kenyamanan kerja sebagai hasil hubungan kerja 
    yang menyenangkan dan baik.
d. Peningkatan mutu produksi yang diakibatkan oleh terbentuknya rasa kepercayaan diri 
    karyawan.
e. Kepercayaan konsumen yang meningkat dan merupakan modal dasar bagi perkembangan 
    selanjutnya dari perushaan. 

2. Ekologi dan Gerakan Pelestarian Lingkungan
    Ekologi yang menitikberatkan pada keseimbangan antara manusia dan alam lingkungannya 

    banyak dipengaruhi oleh proses produksi. Contohnya maraknya penebangan hutan sebagai 
    bahan dasar industri perkayuan , perburuan kuit ular yang diperuntukkan industri kerajinan 
    kulit dan penangkapan ikan menggunakan bahan peledak.  

3. Penghematan Energi
    Pengurasan secara besar – besaran energi yang berasal dari sumber daya alam yang tidak 

    dapat diperbaharui seperti batu bara , minyak dan gas telah banyak terjadi. Yang dapat 
    disebut dengan sumber energi alternatif diantaranya adalah pemanfaatan tenaga surya  , 
    nuklir , angin , air serta laut. Namun di Indonesia sendiri pemanfaatan sumber energi 
    alternatif masing jarang di gunnakan.

4. Partisipasi Pembangunan Bangsa
    Kesadaran masyarakat pebisnis terhadap suksesnya pembangunan sangat diperlukan karena 

    akan membantu pemerintah menangani masalah pengangguran dengan cara ikut melibatkan 
    penggunaan tenaga kerja yang ada sebagai bentuk tanggung jawab sosial pada lingkungan 
    sekitar perusahaan beroperasi.

5. Gerakan Konsumerisme
    Awal perkembangannya tahun 1960-an dinegara barat yang berhasil memberlakukan 

    undang – undang perlindungan konsumen yang meliputi beragam aspek mulai dari   
    perlindungan atas praktik penjualan paksa sampai pemberian ijin lisensi bagi para petugas 
    reparasi alat rumah tangga. 
       Tujuan Dari Gerakan Konsumerisme
              a. Memperoleh perhatian dan tindakan nyata dari kalangan bisnis terhadap keluhan 

                  konsumen atas praktek bisnisnya.
              b. Pelaksanaan strategi advertensi / periklanan yang realistik dan mendidik serta tidak 

                  menyesatkan masyarakat.
              c. Diselenggarakan panel – panel disuksi antara wakil konsumen dan produsen.
              d. Pelayanan puma jual yang lebih baik.
              e. Berjalannya proses publik relation ( PR ) yang lebih menitik beratkan pada 

                  kepuasan konsumen daripada promosi semata.

Etika Bisnis
Merupakan penerapan secara langsung tanggung jawab sosial dalam suatu bisnis yang timbul dari dalam perusahaan itu sendiri. Etika pergaulan dalam melaksanakan bisnis disebut etika pergaulan bisnis. Etika bisnis sangat di perlukan dalam menjalankan kelangsungan hidup perusahaan karena jika suatu perusahaan tidak melaksanakan etika bisnis maka perjalanan hidup perusahaan itu pun akan hancur sedikit demi sedikit bahkan ada yang langsung tutup.


    1)  Hubungan Antara Bisnis dengan Langganan / Konsumen
         Merupakan pergaulan antara konsumen dengan produsen dan paling banyak ditemui.

         Karena dalam kenyataan yang ada produsen lah yang membutuhkan konsumen bukan 
         konsumen yang membutuhkan produsen, karena konsumen merupakan aset berharga 
         produsen.
    2)  Hubungan Dengan Karyawan
         Meliputi penerimaan, pelatihan, promosi, transfer, demosi maupun pemberehentian

         (PHK). Semua itu tergantung dari kualitas masing-masing tenaga kerja.
    3)  Hubungan Antar Bisnis

         Merupakan hubungan yang terjadi diantara perusahaan , baik perusahaan kolega, pesaing, 
         penyalur , grosir , maupun distributor.
    4)  Hubungan Dengan Inversor
         Pemberian informasi yang benar antar investor sangat berguna untuk mengetahui info 

         yang sedang up date.
    5)  Hubungan Dengan Lembaga – Lembaga Keuangan
         Merupakan hubungan yang bersifat financial , berkaitan dengan penyusunan laporan

         keuangan dan perpajakan. Perusahaan yang baik selalu melaporkan laporan keuangan
         yang benar kepada Dirjen Pajak.

Bentuk – Bentuk Tanggung Jawab Sosial Suatu Bisnis
Beberapa bentuk pelaksanaan tanggung jawab sosial yang dapat kita temui di Indonesia adalah :

1. Pelaksanaan Hubungan Industrialis Pancasila ( HIP )
2. Analisis Mengenai Dampak Lingkungan ( AMDAL ) “AMDAL di perlukan agar tanggung 

    jawab mengenai lingkungan yang bertujuan menjaga agar lingkungan tempat usah bebas dari 
    limbah”.
3. Penerapan Prinsip Kesehatan dan Keselamatan Kerja ( K3 ) “keselamatan dan kesehatan 

    tenaga kerja sangat penting agar kelangsungan produksi stabil”
4. Perkebunan Inti rakyat ( PIR )
5. Sistem Bapa Angkat – Anak Angkat



referensi :
http://sitifadhilah68.blogspot.com/2013/10/pengertian-csr-corporate-social.html 
http://yevist.wordpress.com/2013/04/27/tanggung-jawab-sosial-perusahaan-corporate-social-responsibility-csr/
http://nissakfh.wordpress.com/2010/12/19/tanggung-jawab-sosial-suatu-bisnis-23210895/

0 komentar:

Posting Komentar

 

Novia Nurul Huda Copyright © 2012 Design by Ipietoon Blogger Template